Tuesday, February 7, 2017

Menseriusi Jihad Pribadi
(Serious Personal Jihad)

 

 

Si Ben, bungsuku almost 2 years. Disuruh angkat tangan berdoa ikut, disuruh cium pipi umi ikut, bahkan sekarang malah ikut-ikut ambil jilbab dari lemari dan naruh jilbab di atas kepalanya.
Umi makan apel dia ikut. “Aduh umi kan lagi diet nak… kamu minum susu aja…”
Akhirnya supaya dia mau minum susu, aku pura-pura minum susu juga dan apelnya diumpetin.
Terdengar narsis yaa, cerita-cerita soal anak sendiri, yaa saya kan gak mungkin cerita tentang anak kamu, karena saya gak tahu tentang anakmu…
Nah kembali ke topik; itulah kenapa kita suka susah cari buku-buku mengenai pendidikan anak dalam Islam, karena Rasulullah itu yang diutamakan membentuk umat, membentuk lingkungan, dan anak-anak itu hidup dalam umat dan lingkungan yang sudah terbentuk.
Seringkali kesalahan kita adalah, sibuk membentuk dan mendidik anak, namun tidak begitu concern pada pembentukann diri sendiri dan lingkungan.
Kita  semangat  membentuk dan mendidik khalifah mujahid atau mujahidah bahkan kita sibuk memanggil anak anak kita “mujahidku, mujahid kecil ku” dan sebagai nya. Namun kita lupa memanggil diri kita sendiri sebagai mujahid juga.
Seakan yang jadi khalifah, mujahid, mujahidah itu cuma anak-anak kita, anak didik kita dan kita hanya pembimbingnya saja … ibarat tinju kita cuma pelatihnya…
Mana bisa pohon mangga berbuah anggur ? Kalau ingin pohon mangga berbuah mangga maka… jadilah pohon mangga dulu.
Hmm bingung kan, coba besok tanya tukang mangga, makin gak nyambung…heheh…
Intinya, kalau mau anak kita berhasil, maka kita harus “baguskan” dulu diri kita, berhasil kan dulu diri kita.
Nah itulah gunanya JP-Jihad Pribadi- yang di alu-alukan  oleh Jubilea Proklawati…
Yuk di seriusi. Aku buat list untuk JP harian mulai dari taddarus, muroja’ah, taddabur, shalat malam, puasa, sedekah…yah semacam itu.



0 comments:

Post a Comment